MEDAN – Puncak perayaan 100 tahun pengabdian Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) berlangsung penuh syukur dan sukacita. Sejak pukul 12.00 WIB, para suster FSE telah tampak hadir di Gedung Regale, Medan, bersama para tamu undangan yang mulai berdatangan. Suasana hangat dan penuh persaudaraan menyelimuti tempat berlangsungnya acara di adakan.
Perayaan agung ini diketuai oleh Sr. M. Flecitas Karo-karo, FSE, yang dibantu oleh dua wakil ketua serta berbagai seksi panitia. Acara mengusung tema “100 Tahun FSE Hadir di Indonesia”. Sesuai dengan rundown acara yang diterima HMS, kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB, diawali dengan hiburan tari-tarian nusantara dan lagu rohani.
Tak lama kemudian, suasana semakin khidmat dengan kehadiran para tamu kehormatan. Yang Mulia Kardinal Ignasius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, hadir bersama undangan khusus dari Belanda, Mgr. Jan Liesen, Uskup Breda. Mereka didampingi oleh Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap, Uskup Agung Medan, serta sejumlah uskup lain: Uskup Samarinda, Pangkal Pinang, Atambua, dan Merauke.
Kedatangan para gembala Gereja itu disambut hangat oleh Sr. M. Xaveria Lingga, FSE, Pimpinan Umum FSE, bersama para suster lainnya. Dengan penuh hormat, para tamu menerima selempang tanda penghargaan. Sebelum misa dimulai, rombongan terlebih dahulu diajak menyusuri pameran sejarah singkat FSE, yang menampilkan jejak langkah Mgr. Henricus van Beek sebagai inspirator, serta Sr. Mathilda Leenders, pendiri Kongregasi FSE. Dari foto-foto dan arsip yang dipamerkan, terlihat jelas bagaimana FSE berkembang hingga ke pelosok Nusantara, bahkan sampai ke ujung Timur Merauke.

Misa Akbar dan Suasana Syukur
Puncak acara dimulai dengan Misa Akbar, dipimpin langsung oleh Kardinal Suharyo. Lebih dari 3.000 umat dan undangan memenuhi ruang utama. Doa syukur mengalir, melukiskan perjalanan seabad penuh pengabdian dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, dan karya sosial.

Usai misa, acara dilanjutkan dengan sambutan para tokoh Gereja dan pemerintah. Dalam suasana penuh kebanggaan, mereka menegaskan bahwa FSE telah menjadi ladang pengabdian yang nyata bagi bangsa. Sejumlah hiburan berupa tarian dan lagu turut mengisi acara, menghadirkan suasana haru dan penuh emosional.
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara yang diwakili oleh Dr. Naslindo Sirait, SE., MM. selaku Kepala Dinas Koperasi UKM menyampaikan apresiasi mendalam. “Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Kongregasi FSE atas kontribusinya selama 100 tahun, khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial,” ucapnya. Sementara itu, Gubernur Sumut menyampaikan permohonan maaf karena berhalangan hadir akibat tugas yang tidak dapat diwakilkan.
Seabad Kasih yang Hidup
Seabad sudah Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth berkarya di Indonesia. Dari pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga karya sosial, FSE terus menjadi tanda nyata kasih Allah di tengah masyarakat.
Perayaan ini bukan sekadar menandai perjalanan panjang sebuah kongregasi, melainkan juga mengukuhkan komitmen untuk melanjutkan misi pelayanan bagi bangsa dan negara. Seperti pesan yang berulang kali digaungkan, kasih yang ditanam sejak seratus tahun lalu akan terus bertumbuh, menyapa, dan menghidupkan sesama.
Perayaan berlanjut hingga malam hari. Hingga pukul 20.00 WIB, suasana tetap meriah dengan acara lucky draw yang dinanti para peserta. Sorak gembira terdengar ketika hadiah utama berupa satu unit sepeda motor dimenangkan oleh seorang ibu Katolik yang dikenal taat.
Acara akhirnya ditutup pada pukul 21.00 WIB dengan doa berkat oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Dari pantauan HMS, seluruh rangkaian acara berlangsung lancar, penuh kekhidmatan, sekaligus menjadi momentum refleksi mendalam.