JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mempercepat pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, melalui penyediaan fasilitas air bersih bagi masyarakat. Memasuki hari ke-3 sejak arahan Kapolri disampaikan dalam press conference, progres pembangunan dan pengoperasian sumur bor di wilayah terdampak menunjukkan hasil nyata.
Hingga hari ini, jajaran Polri melaksanakan koordinasi, monitoring, serta analisa dan evaluasi (anev) secara intensif di Posko Polri untuk memastikan penggalian dan pengoperasian sumur bor berjalan tepat sasaran dan segera dimanfaatkan masyarakat.
Kabag Penerangan Umum Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Erdi Adrimurlan, menyampaikan, bahwa pada hari ketiga terdapat tujuh titik sumur bor yang menjadi fokus penggalian dan pengoperasian di lokasi-lokasi prioritas.
Lokasi Sumur Bor Hari ke-3 berada di Masjid Miftahul Jannah, Dusun Mesjid, Desa Payah Rahat, Kecamatan Banda Mulia; Kampung Suka Mulia, Dusun Rukun, Kecamatan Banda Mulia; Masjid Istiqamah, Kampung Suka Mulya, Kecamatan Bandar Mulya;
Kampung Suka Mulya, Dusun Keluarga, Kecamatan Bandar Mulya; Masjid Nurul Iman, Kampung Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru; Masjid Nurut Taqwa, Dusun Masjid, Desa Medang Ara, Kecamatan Karang Baru dan Sekolah Dasar (SD) Suka Muliah Paya Raja, Desa Suka Muliah Upah, Kecamatan Banda Mulia
“Sampai hari ini, total 24 sumur bor Polri telah aktif dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat Aceh Tamiang, terutama di wilayah dengan kebutuhan air bersih paling mendesak,” ujar Kombes Pol. Erdi Adrimurlan melalui siaran pers Sabtu, 20 Desember 2025.
Program Polri
Sebelumnya Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menegaskan, bahwa Polri diperintahkan membangun 209 sumur bor di Aceh Tamiang sebagai bagian dari percepatan pemulihan pascabencana. Program tersebut merupakan bagian dari total 338 fasilitas sumur bor yang disiapkan Polri di Provinsi Aceh.
Selain sumur bor, Polri juga membangun fasilitas sanitasi, yakni empat unit MCK (mandi, cuci, kakus) di wilayah Sumatera dan 15 unit MCK di Aceh Tamiang, guna mendukung kebutuhan mandi, cuci, kakus, serta mencegah munculnya penyakit berbasis lingkungan.
Langkah cepat dan berkelanjutan ini menegaskan komitmen Polri untuk memastikan informasi dan bantuan darurat segera diketahui dan dirasakan masyarakat, serta menghadirkan negara secara nyata di tengah warga yang sedang bangkit dari bencana. (*)



